Senin, 01 Agustus 2011

Proses Pembuatan Biogas

Biogas ini adalah energi alternatif hasil fermentasi dari kotoran organik yang menghasilkan gas metan. Pembuatan dan penggunaan biogas sebagai energi seperti layaknya energi dari kayu bakar, minyak tanah, gas, dan sebagainya sudah dikenal sejak lama, terutama di kalangan petani Inggris, Rusia dan Amerika Serikat. Sedangkan di Benua Asia, tercatat negara India sebagai pelopor dan pengguna energi biogas yang sangat luas, bahkan sudah disatukan dengan WC biasa.

Berikut adalah proses pembuatannya :
1.             Yang pertama dilakukan adalah menyediakan wadah atau bejana untuk mengolah kotoran organik menjadi biogas. Kalau hanya diperuntukkan secara pribadi, cukup menggunakan bak yang terbuat dari semen yang cukup lebar atau drum bekas yang masih cukup kuat. Selain itu perlunya kesediaan kotoran hewan (baik sapi maupun kambing) yang merupakan bahan baku biogas. Kalau sulit mencari kotoran hewan, maka percuma aja. Untuk itu diperlukan survey terlebih dahulu. Atau kalau mau sedikit niat, septik tank bisa dimanfaatkan seperti yang dilakukan di India.

2.             Proses kedua adalah mencampurkan kotoran organik tersebut dengan air. Biasanya campuran antara kotoran dan air menggunakan perbandingan 1:1 atau bisa juga menggunakan perbandingan 1:1,5. Air berperan sangat penting di dalam proses biologis pembuatan biogas. Artinya jangan terlalubanyak (berlebihan) juga jangan terlalu sedikit (kekurangan).

3.             Temperatur selama proses berlangsung, karena ini menyangkut "kesenangan" hidup bakteri pemroses biogas antara 27 - 28 derajat celcius. Dengan temperatur itu proses pembuatan biogas akan berjalan sesuai dengan waktunya. Tetapi berbeda kalau nilai temperatur terlalu rendah (dingin), maka waktu untuk menjadi biogas akan lebih lama.

4.             Kehadiran jasad pemroses, atau jasad yang mempunyai kemampuan untuk menguraikan bahan-bahan yang akhirnya membentuk CH4 (gas metan) dan CO2. Dalam kotoran kandang, lumpur selokan ataupun sampah dan jerami, serta bahan-bahan buangan lainnya, banyak jasad renik, baik bakteri ataupun jamur pengurai bahan-bahan tersebut didapatkan. Tapi yang menjadi masalah adalah hasil uraiannya belum tentu menjadi CH4 yang diharapkan serta mempunyai kemampuan sebagai bahan bakar.

5.             Untuk mendapatkan biogas yang diinginkan, bak penampung (bejana) kotoran organik harus bersifat anaerobik. Dengan kata lain, tangki itu tak boleh ada oksigen dan udara yang masuk sehingga sampah-sampah organik yang dimasukkan ke dalam bioreaktor bisa dikonversi mikroba. Keberadaan udara menyebabkan gas CH4 tidak akan terbentuk. Untuk itu maka bejana pembuat biogas harus dalam keadaan tertutup rapat.

6.             Setelah proses ini selesai, maka selama dalam kurun waktu 1 minggu didiamkan, maka gas metan sudah terbentuk dan siap dialirkan untuk keperluan memasak. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memanfaatkan biogas. Seperti misalnya sifat biogas yang tidak berwarna, tidak berbau dan sangat cepat menyala. Karenanya kalau lampu atau kompor mempunyai kebocoran, akan sulit diketahui secepatnya. Berbeda dengan sifat gas lainnya, sepeti elpiji, maka karena berbau akan cepat dapat diketahui kalau terjadi kebocoran pada alat yang digunakan. Sifat cepat menyala biogas, juga merupakan masalah tersendiri. Artinya dari segi keselamatan pengguna. Sehingga tempat pembuatan atau penampungan biogas harus selalu berada jauh dari sumber api yang kemungkinan dapat menyebabkan ledakan kalau tekanannya besar.

Asam & Basa

A.   Asam

Kata asam berasal dari bahasa Latin, yaitu acidus yang berarti masam.Secara kimia, kita dapat mendefinisikan asam sebagai senyawa yangmenghasilkan ion hidrogen ketika larut dalam pelarut (biasanya air). Senyawaasam banyak kita temukan dalam kehidupan sehari – hari, seperti padamakanan dan minuman. Selain itu, senyawa asam dapat pula kita temukan di dalam lambung. Di dalam lambung terdapat asam klorida yang berfungsi membunuh kuman.

Sifat Asam
Berikut ini akan dibahas beberapa mengenai sifat asam.
a.       Rasa Asam
Pernahkah kamu makan acar mentimun? Ras kecutnya membuat acar terasa segar dan cocok dipadukan dengan berbagai macam masakan, seperti gulai kambing, opor ayam, dan nasi goreng. Rasa kecut tersebut berasal dari cuka. Cuka merupakan salah satu asam yang kita kenal dalam kehidupan sehari – hari. Nama cuka dalam ilmu kimia adalah asam asetat (asam etanoat).
b.      Mengubah Warna Indikator
Selain rasa asam yang kecut, sifat asam yang lain dapat mengubah warna beberapa zat alami ataupun buatan. Sifat inilah yang selanjutnya akan digunakan untuk mengidentifikasikan sifat asam dari beberapa senyawa asam. Dengan menggunakan indicator. Indikator yang sering digunakan adalah kertas lakmus biru menjadi merah, sedangkan kertas lakmus merah akan tetap berwarna merah.
c.       Menghantarkan Arus Listrik
Asam dapat menghantarkan arus listrik. Hal itu dikarenakan asam dapat    melepaskan ion – ion dalam larutannya yang mampu menghantarkan arus listrik. Asam kuat merupakan elektrolit yang baik. Semakin kuat suatu asam, akan semakin baik pula daya hantar listriknya. (memiliki sifat elektrolit yang baik). Contohnya adalah asam sulfat yang terdapat pada aki mobil.
d.      Bereaksi dengan Logam Menghasilkan Gas Hidrogen
Asam bereaksi dengan beberapa jenis logam menghasilkan gas hidrogen. Logam magnesium, besi, tembaga dan seng merupakan contoh logam yang dapat bereaksi dengan asam sehingga menghasilkan gas hydrogen dan senyawa garam.

B.   Basa

Secara kimia, kita dapat mengidentifikasikan basa sebagai senyawa yang menghasilkan ion hidroksida (OH-) ketika larut dalam pelarut air. Perhatikanlah bahwa rumus senyawa basa selalu memiliki gugus OH (kecuali untuk ammonium hidroksida). Adanya gugus OH inilah yang menyebabkan senyawa basa memiliki sifat – sifat khas sebagai suatu basa.

Sifat Basa
Seperti halnya asam, basa pun memiliki beberapa sifat yang dapat kita gunakan untuk pengidentifikasian. Beberapa sifat basa akan dipelajari berikut ini.
a.                     Pahit dan Terasa Licin di Kulit
Apa yang kamu rasakan ketika kamu memegang sabun? Mengapa sabun terasa licin ketika disentuh? Rasa licin pada sabun disebabkan oleh basa yang terdapat pada sabun tersebut. Basa pembuat sabun adalah natrium hidroksida. Selain terasa licin, basa pun memiliki rasa yang pahit. Akan tetapi, kamu tidak dianjurkan untuk memeriksa apakah suatu zat itu suatu basa atau tidak dengan cara menyentuh atau mencicipinya. Hal itu karena basa kuat bersifat korosif yang dapat menyebabkan tanganmu teriritasi dan terbakar.
b.                   Mengubah Warna Indikator
Seperti halnya asam, larutan basa pun akan bereaksi dengan indicator sehingga dapat mengubah warna indicator tersebut. Basa akan mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru, sedangkan lakmus biru akan tetap berwarna biru.
c.                    Menghantarkan Arus Listrik
Seperti halnya asam, senyawa basa pun merupakan penghantar listrik yang baik, khususnya basa kuat. Basa kuat mudah terionisasi dlam air.
d.                  Menetralkan Sifat Asam
Asam yang kita miliki akan berkurang sifat keasamannya, bahkan dapat berubah menjadi tidak asam. Apabila basa direaksikan dengan asam, maka akan membentuk garam dan air. Reaksi itu disebut dengan reaksi penetralan (netralisasi). Sebagai contohnya adalah kalsium hidroksida direaksikan dengan asam sulfat akan membentuk kalsium sulfat dan air.

C.   Sifat Keasaman dan Kebasaan suatu Zat
Apabila kita memiliki beberapa zat dan kita tidak mengetahui zat tersebut termasuk asam atau basa, maka bagaimanakah cara kita mengetahui sifat keasaman atau kebasaan zat tersebut? Kita tidak selalu dapat menggunakan indra kita untuk memastikan dengan aman suatu zat termasuk asam atau basa. Ingat, beberapa asam dan bas sangat berbahaya.
Skala pH (power of hydrogen) berkisar dari 10 sampai 14. Nilai 7 menunjukkan suatu zat bersifat netral (tidak asam-tidak basa). Suatu asam memiliki nilai pH yang lebih kecil dari 7. Semakin nilai pH mendekati angka 0, maka tingkat keasamannya semakin kuat, sedangkan jika nilai pH suatu zat mendekati 7, maka tingkat keasamannya semakin lemah (berkurang). Senyawa basa memiliki nilai pH yang lebih besar dari 7. Semakin nilai pH mendekati nilai 14, tingkat kebasaannya semakin kuat. Sekarang kamu mengetahui mengapa kita mengenal asam kuat, asam lemah dan basa kuat, basa lemah.

D.    Indikator
Indikator adalah suatu senyawa kompleks yang dapat bereaksi dengan asam dan basa. Dengan indicator, kita dapat mengetahui suatu zat bersifat asam dan basa. Indikator juga dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kekuatan suatu asam atau basa. Beberapa indicator terbuat dari zat warna alami tanaman, tetapi ada juga beberapa indicator yang dibuat secara sintesis di laboratorium.
Indikator yang sering tersedia di laboratorium adalah kertas lakmus karena praktis dan harganya murah. Kita mengenal dua jenis kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan biru. Pada larutan asam, kertas lakmus selalu berwarna merah, sedangkan dalam larutan basa kertas lakmus selalu berwarna biru. Jadi, larutan asam akan mengubah kertas lakmus warna biru menjadi merah dan larutan basa akan mengubah warna lakmus merah menjadi biru.
 Beberapa jenis tanaman dapat pula dijadikan sebagai indicator. Salah satu tanaman yang dapat pula dijadikan sebagai indicator adalah tanaman bunga hydrangea. Warna bunga hydrangea bergantung pada keasaman tanah. Bunga hydrangea yang berwarna merah jambu (pink) akan berubah menjadi biru apabila ditanam di tanah yang terlalu asam.
Lakmus dan bunga hydrangea merupakan salah satu contoh indicator pH. Syarat dapat tidaknya suatu zat ddijadikan indicator asam basa adalah terjadinya perubahan warna apabila suatu indicator diteteskan pada larutan asam dan larutan basa. Untuk menguji sifat asam basa suatu zat selalu digunakan dalam bentuk larutan, karena dalam bentuk larutan sifat pembawaan asam dan basa lebih mudah dideteksi.